MAKALAH
KEANEKARAGAMAN
MAHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
(Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar)
oleh
1.
Rena Wahdah
|
2107160001
|
2.
Eka Nursela
|
2107160003
|
3.
Ine Sindy
|
2107160006
|
4.
Nurul Aeni
|
2107160008
|
5.
Nur Irfani
|
2107160011
|
6.
Mirwan Ariansah
|
2107160017
|
7.
Indah Purwanti
|
2107160019
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS
GALUH
CIAMIS
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penyusun panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alamiah Dasar
tentang ”Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Persebarannya”. Adapun makalah Alamiah
Dasar tentang Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Persebarannya telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makala Alamiah Dasar ini. Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga dari makalah Alamiah Dasar tentang Keanekaragaman Mahluk Hidup dan
Persebarannya dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca.
Ciamis, 09 Mei 2017
Penyusun
|
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1.4 Metode Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biosfer ......................................................................... 3
2.1.1 Mahluk Hidup....................................................................... 4
2.1.2 Ciri-Ciri Mahluk Hidup......................................................... 5
2.2 Asal Usul Kehidupan
Dibumi.......................................................... 6
2.2.1
Teori Asal Usul Kehidupan di Bumi.................................... 8
2.3
Keanekaragaman Mahluk Hidup..................................................... 8
2.3.1
Faktor Terjadinya Keanekaragaman Mahluk
Hidup.......... 9
2.3.2
Tingkat Keanekaragaman Hayati..................................... 10
2.4
Persebaran dan Sejarah Perkembangan Manusia........................... 12
2.4.1
Sejarah Perkembangan Manusia....................................... 13
2.4.2 Masa Kehidupan Manusia............................................... 14
2.4.3 Faktor Penyebab Penyebaran........................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 17
3.2 Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan
maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,
dengan suatu system yang disebut klasifikasi. Klasifikasi makhluk hidup memudahkan para
ilmuwan untuk mempelajari banyaknya makhluk hidup yang beranekaragam di bumi. Dasar
klasifikasi makhluk hidup ini adalah karena adanya persamaan dan perbedaan
ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku. Untuk mempelajari
lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri, mengelompokkan
dan mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup bertujuan
untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, selain itu juga dapat mempermudah
untuk memberikan penamaan ilmiah terhadap suatu individu.
Di berbagai lingkungan dapat dijumpai keanekaragaman
makhluk hidup. Keanekaragaman
itu meliputi variasi bentuk, ukuran, warna dan sifat-sifat dari makhluk hidup.
Ada hewan atau tumbuhan yang mirip satu sama lain, ada juga yang berbeda sama
sekali. Semua ini disebabkan oleh asal mula atau marga dari mana mereka
berasal, jenis tanah dimana mereka hidup, cuaca, dan masih banyak faktor lain
yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup ini. Oleh karena itu, perlu
adanya materi pelajaran yang membahas masalah keanekaragaman makhluk hidup
beserta persebarannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup ?
2. Bagaimana Asal Usul Kehidupan di Muka Bumi ?
3. Apa Yang Dimaksud Keanekaragaman Makhluk Hidup ?
4. Bagaimana Persebaran dan
Sejarah Manusia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup.
2. Mengetahui Bagaimana Asal Usul Kehidupan di Muka Bumi.
3. Mengetahui Keanekaragaman Makhluk Hidup.
4. Mengetahui persebaran makhluk hidup.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat menjelaskan hubungan biosfer
dan makhluk hidup.
2. Dapat menjelaskan bagaimana asal
mula kehidupan di bumi.
3. Dapat menjelaskan kenakeragaman
makhluk hidup dan sejarah klasifikasi.
4. Dapat memahami manfaat persebaran makhluk hidup.
5. Dapat menjelaskan persebaran makhluk
hidup
1.5 Metode Penulisan
Metode pustaka yaitu dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku
maupun informasi di internet sebagai referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup
udara, daratan dan air yang memungkinkan kehidupan dan proses
biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisikologi biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan admisfer (udara) Bumi.
bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang
mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5
miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua
spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam
ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh
marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
Suatu benda dinyatakan hidup atau maklhuk hidup jika
memiliki ciri-ciri :
a) Melakukan pertukaran zat atau
metabolisme; artinya adanya zat yang masuk dan keluar.
b) Tumbuh; artinya bertambah besar
karena pertambahn dalam dan bergerak.
c) Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
d) Memiliki irritabilitas atau kepekaan
terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
e) Memilki kemampuan mengadakan
adaptasi terhadap lingkun rangsangan itu.
Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi, yang ada
hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah
pertanyaan darimana dan bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk
menjawab pertanyaan itu terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :
a) Teori Cosmozoa, yang menyatakan
bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini.
Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan
suatu partikel-partikel kecil.
b) Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa
Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu
mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
c) Teori Moore, yang menyatakan bahwa
hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi
mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang
labil.
2.1.2 Makhluk Hidup
Definisi makhluk hidup dalam biologi dan ekologi
organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian
sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu
pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
nama lainya yag sering disebut selain organisme adalah makhluk hidup Organisme
terdiri dari manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro organisme.
Arti hidup
dalam islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah yang
berarti hidup. Adapun makhluk hidup antara lain
terdiri dari : manusia, jin, malaikat, setan, huwan, dan tumbuh – tumbuhan dan
benda alam. Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan hidup yang
ditetapkan lebih terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman hidup.
2.1.3
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa
batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah
kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup
tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh,
berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
·
Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup
yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan
menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi
zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk
menjalankan kegiatan hidup.
· Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak
aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya
dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan
tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup,
gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak
mekarnya bunga.
· Peka terhadap Rangsangan
Makhluk hidup peka terhadap perubahan
yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan
berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya,
bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap
rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat,
mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
·
Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk
hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang
rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan
hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic
melaluiprosesfotosintesis.
2.2 Asal
Usul Kehidupan di Bumi
Awal
mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini
penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi
kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui
fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang
kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar
diatas tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat
lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui
prose alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis
membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil
berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan
dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut paleontology.
Dibawah ini adalah beberapa teori asal mula kehidupan dibumi.
Bumi kita
dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan
bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat
terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk samudera
atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang
berbentuk padat disebut litosfer.
Lapisan
bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya disebut
biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem
hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri sebuah benda hidup atau
makhluk hidup ialah :
1. Melakukan pertukaran zat atau
metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh atau bertambah besar karena
pertambahan dari dalam dan bergerak.
3. Melakukan reproduksi atau
berkembangbiak.
4. Memiliki irabilitas atau kepekaan
terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5. Memiliki kemampuan mengadakan
adaptasi terhadap lingkungan.
Secara perlahan-lahan bumi
mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat
terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau
hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut
litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk
hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup
itu kita sebut biosfer.
Banyak terdapat teori maupun
paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula
kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang
pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan
jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu
umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan
beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian
kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.
Usia Bumi
kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi
barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil
2.2.1 Teori
Asal Usul Kehidupan di Bumi
·
Teori Kosmozoa
Teori ini menerangkan adanya
kehidupan di bumi kita dengan mengandaikan bahwa kehidupan dibawa kemari dari
tempat lain di alam semesta, boleh jadi tergabung dalam meteorit yang jatuh.
·
Teori Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi
berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung
karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat
terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein
pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
·
Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa makhluk
hidup dapat muncul dari kondisi ysng cocok dari bahan anorganik pada saat bumi
mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang
labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
·
Teori Allen
Teori ini menyatakan bahwa pada saat
keadaan fisis bumi ini seperti’ keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu
energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen,
karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan
membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
2.3 Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman
diantara Makhluk Hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi
maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri yang
dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu
bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun
memiliki telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi
diri dari suhu yang panas.
2.3.1 Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Mahluk
Hidup
Faktor yang
mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua macam, yaitu faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan penurunan sifat dari
induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat ditentukan oleh gen.
Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik,
kimia, dan abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dsb.
a) Perkawinan
dan Persilangan
Perkawinan termasuk ke dalam faktor
genetik karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan
individu baru yang memiliki sifat berbeda. Begitu juga dengan persilangan yang
biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan
tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies
atau varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.
b) Keadaan
Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan
juga memgang peranan yang ening dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati.
Contohnya, di daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak jenis
makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang gersang. Itu membuktikan
bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup
di suatu daerah.
2.3.2
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati dipisahkan ke dalam 3 kelompok
berbeda, yaitu:
1. Keanekaragaman
Gen
Tiap-tiap makhluk hidup tersusun
atas ribuan bahkan jutaan sel. di dalam inti sel tersebut tersimpan materi yang
menjadi pembawa sifat yaiitu gen. Maing-masing individu membawa dan memilki
variasi susunan gen yang berbeda-beda hal tersebutlah yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman makhluk hidup di dalam satu spesies. Keanekakragaman
pada tingkat gen dapat kita amati dengan melihat perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki oleh makhluk hidup di dalam suatu spesies. Contoh dari keanekaragaman
gen adalah macam-macam ayam (ayam hutan, ayam ras, ayam potong, ayam kate, ayam
cemani, ayam sirama, dst)
Tingkat keanekaragaman selanjutnya
adalah keanekaragaman pada tingkat Genus (jenis). Keanekaragaman ini tejadi
pada makhluk hidup yang berada dalam satu family namun berbeda spesies.
Contohnya adalah family kucing (Felidae) yait harimau, kucing, singa, macan,
leopard, dsb. Meskupun masih tergabung dalam satu family, mereka memiliki ciri
dan sifat yang berbeda-beda.
3.
Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem dapat
dilihat dari komponen-komponen penyusunnya. Tentu jenis tumbuhan dan hewan di
laut berbeda dengan jenis hewan dan tumbuhan di hutan.
Ketiga tingkat keanekaragaman
makhluk hidup di atas tentunya saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Karena ketiganya merupakan
komponen terpenting yang membangun keanekaragaman hayati atau makhluk hidup.
2.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Manusia
1.
Penyebaran Makhluk Hidup
Studi mengenai penyebaran spesies
makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang berasal dari satu tempat,
selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami
diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada
daerah tersebut.
Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata dimana daerah
tropis memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator.
2.
Penyebaran Hewan di Dunia
a) Eropa dan Asia sebelah utara
Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut peliartik. Hewan
penghuninya, antara lain biso dan rusa rein.
b) Afrika dan Arab disebut Etiopian,
hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan gorila.
c) Australia dan sekitarnya disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru, koala, dan wombat.
d) India sampai Indonesia, disebut
Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india, dan kerbau.
e) Daerah Amerika Utara dan sekitarnya
disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison, rusa rein( Caribau).
3. Penyebaran Hewan di Indonesia
a) Wilayah Indonesia barat (Oriental)
Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental
(Asia) seperti kera,
gajah, harimau, kerbau liar,
babi hutan, dan rusa.
b) Wilayah Indonesia Timur (Australia)
Indonesia bagian timur ( Papua, maluku, Sulawesi, dan Nusa
Tenggara ) dihunii oleh
hewan/fauna tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok (kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, merpati jambul)
dan beberapa hewan berkantung misalnya: kanguru, wallabi, dan kanguru
pohon. Sumatra, dihuni
oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
c) Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau,
dan badak bercula satu.
d) Kalimantan, dihuni oleh badak
bercula dua, macan tutul,orang utan, beruang madu dan kera berhidung
panjang.
4. Penyebaran Tumbuhan
Berdasarkan kemampuan adaptasi
tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi utama,yaitu :
a) Vegetasi Dataran Rendah
Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan
Indonesia. Daratan rendah meliputi daerah yang memiliki ketinggian 0-700 m di
atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan bakau, hutan rawa air
tawar ,
hutan tepi
sungai ,
hutan sagu dan
hutan rawa gambut.
b) Vegetasi dataran Tinggi
Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan
ketinggian 700-1500 m di atas permukaan air laut. Komunitas vegetasi yang
berkembang antara lain tumbuhna paku-pakuan,tumbuhan bunga,tumbuhan membelit,dan
tumbuhan lumut.
c) Vegetasi Gunung atau Monsun
Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat
di daerah hutan musim.
Hutan ini
mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya
adalah daun tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim
hujan (Hadisumarto,1997).
2.4.1 Sejarah Perkembangan Manusia
Sejarah perkembangan manusia, dimula sejak ditemukannya
fosil manusia (pramanusia). Manusia merupakan makhluk yang sudah berjalan
dengan dua kaki (bipedal). Perubahan dan perkembangan tubuhnya dalam kurun
waktu yang lama, menjadikannya ke bentuk manusia masa kini (masa modern).
Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di
dunia:
1. Teori pertama, menyatakan bahwa
antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern (Homo sapiens)
muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat menggantikan spesies manusia
yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of Africa”.’
2. Teori kedua menyatakan bahwa manusia
modern muncul secara bersamaan di Afrika,Eropa, dan Asia dari satu pendahulu
Homo erectuss yang meninggalkan Afrika kurang lebuh 2 juta tahun yang
lalu.
2.4.2
Masa Kehidupan Manusia
a) Masa Berburu
Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia
bermasyarakat, yaitu sejak manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas
tidak ada ikatan ,semuanya tersedia di alam semesta dengan bebas dan di
gua-gua. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia berburu, mencari ikan, mengambil
buah-buahan, daun-daunan di hutan.
b) Masa Berternak
Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang
semula hidup dengan berburu,mencari ikan , lama kelamaan manusia mengerti bahwa
binatang yang diburu ada yang dapat dipeliharan dan dapat berkembang biak.
Dengancara memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu berburu,bila
membutuhkan daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak.
c) Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia
menanan tanaman dari biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui
bahwa tanaman yang dimakan dan diberikan pada hewan piaraan dapat
dibudidayakan. Pada masa ini manusia mulai bertempat tinggal dengan membuat
rumah dari daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini manusia
memiliki peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari
alam sekitarnya.
d) Masa Kerajinan
Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu
berocok tanam,maka manusia melakukan pengolahan tanah untuk ditanami. Akhirnya muncul
dalam pikirannya untuk mebuat alat pertanian, seperti
cangkul,
sabit, bajak, gergaji, pisau, dan lain-lain.
Dengan munculnya mebuat peralatan,maka disebut masa kerajinan.
e) Masa Industri
Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari memerlukan barang-barang dari hasil
industri,baik dari industri kecil,menengah maupun besar.
f) Masa Komputer dan Telekomunikasi
Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi.
Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia
bisnis,
perusahana, perbankan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan lain-lain.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha menerapkan
teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing.
2.4.3 Faktor Penyebab Penyebaran
Bagi makhluk hidup yang hidup di darat,
air merupakan faktor penghambat penyebaran (water barrier). Sebaliknya, makhluk yang
hidup di air,daratan merupakan faktor penghambat penyebaran (land barrier).
Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah (daratn yang sempit) menjadi
penghambat (filter/saringan) penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan
Amerika Selatan. Selat Panama merupakan filter (penghambat) bagi makhluk hidup
di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya, kepulauan dapat
berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara Eurasia dan Australia (Dewiki dan
Yuniati,2006).
Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat
menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita tidak boleh melupkan bahwa
faktor variasi genetik hsil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat menentukan
variabilitas.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keanekaragaman makhluk hidup atau
biodiversitas dapat diartikan sebagai
persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu
Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh 2 faktor
yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor
genetik dan faktor lingkungan dalam memengaruhi sifat makhluk hidup.
Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman makhluk
hidup. Namun disamping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan
keanekaragaman makhluk hidup misalnya penghijauan ( reboisasi ), pembuatan taman kota dan pemuliaan.
Persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air,
kesuburan tanah, sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata. Sehingga,
persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan
bumi ini.
3.2 Saran
Penyusun mengharapkan
dari makalah ini bisa menambah wawasan.
Harapan yang
lebih besar yakni bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di bumi ini, terlebih lagi flora dan fauna yang ada di sekitar
kita. Dengan begitu, maka akan
terjaga keanekaragaman hayati
di Bumi ini.
Pemanfaatan
keanekaragaman makhluk
hidup bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat
yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang
tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar