Sabtu, 03 Juni 2017

Ilmu Alamiah Dasar




MAKALAH
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
(Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar)
 


 
oleh
1.      Rena Wahdah
2107160001
2.      Eka Nursela
2107160003
3.      Ine Sindy
2107160006
4.      Nurul Aeni
2107160008
5.      Nur Irfani
2107160011
6.      Mirwan Ariansah
2107160017
7.      Indah Purwanti
2107160019
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2017
 
 
KATA PENGANTAR
 
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alamiah Dasar tentang ”Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Persebarannya”. Adapun makalah Alamiah Dasar tentang Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Persebarannya telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makala Alamiah Dasar ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Alamiah Dasar tentang Keanekaragaman Mahluk Hidup dan Persebarannya dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Ciamis, 09 Mei 2017
 
 
 
 
Penyusun
 
 

DAFTAR ISI
 
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I    PENDAHULUAN
                 1.1   Latar Belakang ................................................................................ 1
                 1.2   Rumusan Masalah ........................................................................... 1
                 1.3   Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
                 1.4  Metode Penulisan............................................................................. 2
BAB II   PEMBAHASAN
               2.1    Pengertian Biosfer .........................................................................  3
2.1.1 Mahluk Hidup....................................................................... 4
2.1.2 Ciri-Ciri Mahluk Hidup......................................................... 5
2.2    Asal Usul Kehidupan Dibumi.......................................................... 6
2.2.1 Teori Asal Usul Kehidupan di Bumi.................................... 8
2.3     Keanekaragaman Mahluk Hidup..................................................... 8
2.3.1        Faktor Terjadinya Keanekaragaman Mahluk Hidup.......... 9
2.3.2        Tingkat Keanekaragaman Hayati..................................... 10
2.4     Persebaran dan Sejarah Perkembangan Manusia........................... 12
2.4.1        Sejarah Perkembangan Manusia....................................... 13
2.4.2    Masa Kehidupan Manusia............................................... 14
2.4.3    Faktor Penyebab Penyebaran........................................... 15
BAB III   PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 17
3.2 Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA                                                                                          18

 
BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut, dengan suatu system yang disebut klasifikasi. Klasifikasi makhluk hidup memudahkan para ilmuwan untuk mempelajari banyaknya makhluk hidup yang beranekaragam di bumi. Dasar klasifikasi makhluk hidup ini adalah karena adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri, mengelompokkan dan mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, selain itu juga dapat mempermudah untuk memberikan penamaan ilmiah terhadap suatu individu.

Di berbagai lingkungan dapat dijumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk, ukuran, warna dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Ada hewan atau tumbuhan yang mirip satu sama lain, ada juga yang berbeda sama sekali. Semua ini disebabkan oleh asal mula atau marga dari mana mereka berasal, jenis tanah dimana mereka hidup, cuaca, dan masih banyak faktor lain yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup ini. Oleh karena itu, perlu adanya materi pelajaran yang membahas masalah keanekaragaman makhluk hidup beserta persebarannya.

 

1.2    Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup ?

2.      Bagaimana Asal Usul Kehidupan di Muka Bumi ?

3.      Apa Yang Dimaksud Keanekaragaman Makhluk Hidup ?

4.      Bagaimana Persebaran dan Sejarah Manusia ?

 

1.3    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup.

2.      Mengetahui Bagaimana Asal Usul Kehidupan di Muka Bumi.

3.      Mengetahui Keanekaragaman Makhluk Hidup.

4.      Mengetahui persebaran makhluk hidup.

 

1.4    Manfaat Penulisan

1.      Dapat menjelaskan hubungan biosfer dan makhluk hidup.

2.      Dapat menjelaskan bagaimana asal mula kehidupan di bumi.

3.      Dapat menjelaskan kenakeragaman makhluk hidup dan sejarah klasifikasi.

4.      Dapat memahami manfaat persebaran makhluk hidup.

5.      Dapat menjelaskan persebaran makhluk hidup

 

1.5    Metode Penulisan

Metode pustaka yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet sebagai referensi.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Biosfer

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan dan air yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisikologi biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan admisfer (udara) Bumi. bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.

Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.

Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.

Suatu benda dinyatakan hidup atau maklhuk hidup jika memiliki ciri-ciri :

a)      Melakukan pertukaran zat atau metabolisme; artinya adanya zat yang masuk dan keluar.

b)      Tumbuh; artinya bertambah besar karena pertambahn dalam dan bergerak.

c)      Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.

d)     Memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.

e)      Memilki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkun rangsangan itu.

Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk menjawab pertanyaan itu terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :

a)      Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil.

b)      Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).

c)      Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.

2.1.2 Makhluk Hidup

Definisi makhluk hidup dalam biologi dan ekologi organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.

Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel. nama lainya yag sering disebut selain organisme adalah makhluk hidup Organisme terdiri dari manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro organisme.

Arti hidup dalam islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah yang berarti hidup. Adapun makhluk hidup antara lain terdiri dari : manusia, jin, malaikat, setan, huwan, dan tumbuh – tumbuhan dan benda alam. Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan hidup yang ditetapkan lebih terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman hidup.

 

2.1.3 Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Mengapa batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.

·         Bernapas

Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.

·      Bergerak

Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.

Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.

·      Peka terhadap Rangsangan

Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.

 

·         Makan

Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic melaluiprosesfotosintesis.

2.2 Asal Usul Kehidupan di Bumi

Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut paleontology. Dibawah ini adalah beberapa teori asal mula kehidupan dibumi.

Bumi kita dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer.

Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.

 

 

Ciri – ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :

1.      Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.

2.      Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.

3.      Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.

4.      Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.

5.      Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.

Secara perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer. 

Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.

Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil

 

2.2.1 Teori Asal Usul Kehidupan di Bumi

·            Teori Kosmozoa

Teori ini menerangkan adanya kehidupan di bumi kita dengan mengandaikan bahwa kehidupan dibawa kemari dari tempat lain di alam semesta, boleh jadi tergabung dalam meteorit yang jatuh.

·         Teori Pfluger

Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.

·         Teori Moore

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi ysng cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.

·         Teori Allen

Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti’ keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.

 

2.3 Keanekaragaman Makhluk Hidup

Keanekaragaman diantara Makhluk Hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang panas.

 

2.3.1  Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Mahluk Hidup

Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dsb. 

a)      Perkawinan dan Persilangan

Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu baru yang memiliki sifat berbeda. Begitu juga dengan persilangan yang biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atau varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.

b)      Keadaan Lingkungan

Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang ening dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang gersang. Itu membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.

 


2.3.2 Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati dipisahkan ke dalam 3 kelompok berbeda, yaitu:

1.      Keanekaragaman Gen

Tiap-tiap makhluk hidup tersusun atas ribuan bahkan jutaan sel. di dalam inti sel tersebut tersimpan materi yang menjadi pembawa sifat yaiitu gen. Maing-masing individu membawa dan memilki variasi susunan gen yang berbeda-beda hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup di dalam satu spesies. Keanekakragaman pada tingkat gen dapat kita amati dengan melihat perbedaan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup di dalam suatu spesies. Contoh dari keanekaragaman gen adalah macam-macam ayam (ayam hutan, ayam ras, ayam potong, ayam kate, ayam cemani, ayam sirama, dst)

 



 

2.      Keanekaragaman Jenis

Tingkat keanekaragaman selanjutnya adalah keanekaragaman pada tingkat Genus (jenis). Keanekaragaman ini tejadi pada makhluk hidup yang berada dalam satu family namun berbeda spesies. Contohnya adalah family kucing (Felidae) yait harimau, kucing, singa, macan, leopard, dsb. Meskupun masih tergabung dalam satu family, mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda-beda.

 


 

3.      Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari komponen-komponen penyusunnya. Tentu jenis tumbuhan dan hewan di laut berbeda dengan jenis hewan dan tumbuhan di hutan.

 


 

 

Ketiga tingkat keanekaragaman makhluk hidup di atas tentunya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Karena ketiganya merupakan komponen terpenting yang membangun keanekaragaman hayati atau makhluk hidup.


2.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Manusia

1.      Penyebaran Makhluk Hidup

Studi mengenai penyebaran spesies makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang berasal dari satu tempat, selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada daerah tersebut.

Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata dimana daerah tropis memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator.

2.      Penyebaran Hewan di Dunia

a)      Eropa dan Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut peliartik. Hewan penghuninya, antara lain biso dan rusa rein.

b)      Afrika dan Arab disebut Etiopian, hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan gorila.

c)      Australia dan sekitarnya  disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru, koala, dan wombat.

d)     India sampai Indonesia, disebut Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india, dan kerbau.

e)      Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison, rusa rein( Caribau).

3.      Penyebaran Hewan di Indonesia

a)      Wilayah Indonesia barat (Oriental)

Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental (Asia) seperti kera, gajah, harimau, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.

b)      Wilayah Indonesia Timur (Australia)

Indonesia bagian timur ( Papua, maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara ) dihunii oleh hewan/fauna tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok (kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, merpati jambul) dan beberapa hewan berkantung misalnya: kanguru, wallabi, dan kanguru pohon. Sumatra, dihuni oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.

c)      Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau, dan badak bercula satu.

d)     Kalimantan, dihuni oleh badak bercula dua, macan tutul,orang utan, beruang madu dan kera berhidung panjang.

4.      Penyebaran Tumbuhan

Berdasarkan kemampuan adaptasi tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi utama,yaitu :

a)      Vegetasi Dataran Rendah

Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan Indonesia. Daratan rendah meliputi daerah yang memiliki ketinggian 0-700 m di atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan bakau, hutan rawa air tawar , hutan tepi sungai , hutan sagu dan hutan rawa gambut.

b)      Vegetasi dataran Tinggi

Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan ketinggian 700-1500 m di atas permukaan air laut. Komunitas vegetasi yang berkembang antara lain tumbuhna paku-pakuan,tumbuhan bunga,tumbuhan membelit,dan tumbuhan lumut.

c)      Vegetasi Gunung atau Monsun

Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya adalah daun tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim hujan (Hadisumarto,1997).

 

2.4.1 Sejarah Perkembangan Manusia

Sejarah perkembangan manusia, dimula sejak ditemukannya fosil manusia (pramanusia). Manusia merupakan makhluk yang sudah berjalan dengan dua kaki (bipedal). Perubahan dan perkembangan tubuhnya dalam kurun waktu yang lama, menjadikannya ke bentuk manusia masa kini (masa modern).

Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di dunia:

1.      Teori pertama, menyatakan bahwa antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern (Homo sapiens) muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat menggantikan spesies manusia yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of Africa”.’

2.      Teori kedua menyatakan bahwa manusia modern muncul secara bersamaan di Afrika,Eropa, dan Asia dari satu pendahulu Homo erectuss yang meninggalkan Afrika kurang lebuh 2 juta tahun yang lalu. 

2.4.2        Masa Kehidupan Manusia

a)      Masa Berburu

Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia bermasyarakat, yaitu sejak manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas tidak ada ikatan ,semuanya tersedia di alam semesta dengan bebas dan di gua-gua. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia berburu, mencari ikan, mengambil buah-buahan, daun-daunan di hutan.

b)      Masa Berternak

Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang semula hidup dengan berburu,mencari ikan , lama kelamaan manusia mengerti bahwa binatang yang diburu ada yang dapat dipeliharan dan dapat berkembang biak. Dengancara memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu berburu,bila membutuhkan daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak.

c)      Masa Bercocok Tanam

Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia menanan tanaman dari biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui bahwa tanaman yang dimakan dan diberikan pada hewan piaraan dapat dibudidayakan. Pada masa ini manusia mulai bertempat tinggal dengan membuat rumah dari daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini manusia memiliki peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari alam sekitarnya.

d)     Masa Kerajinan

Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu berocok tanam,maka manusia melakukan pengolahan tanah untuk ditanami. Akhirnya muncul dalam pikirannya untuk mebuat alat pertanian, seperti cangkul, sabit, bajak, gergaji, pisau, dan lain-lain. Dengan munculnya mebuat peralatan,maka disebut masa kerajinan.

e)      Masa Industri

Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari memerlukan barang-barang dari hasil industri,baik dari industri kecil,menengah maupun besar.

f)       Masa Komputer dan Telekomunikasi

Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi. Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia bisnis, perusahana, perbankan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha menerapkan teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing.

 

2.4.3 Faktor Penyebab Penyebaran

Bagi makhluk hidup yang hidup di darat, air merupakan faktor penghambat penyebaran (water barrier). Sebaliknya, makhluk yang hidup di air,daratan merupakan faktor penghambat penyebaran (land barrier). Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah (daratn yang sempit) menjadi penghambat (filter/saringan) penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selat Panama merupakan filter (penghambat) bagi makhluk hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya, kepulauan dapat berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara Eurasia dan Australia (Dewiki dan Yuniati,2006).

Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita tidak boleh melupkan bahwa faktor variasi genetik hsil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat menentukan variabilitas.


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Keanekaragaman makhluk hidup atau biodiversitas  dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu

Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam memengaruhi sifat makhluk hidup.

Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman makhluk hidup. Namun disamping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup misalnya penghijauan ( reboisasi ), pembuatan taman kota dan pemuliaan.

Persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, kesuburan tanah, sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata. Sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

 

3.2 Saran

Penyusun mengharapkan dari makalah ini bisa menambah wawasan. Harapan yang lebih besar yakni bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di bumi ini, terlebih lagi flora dan fauna yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, maka akan terjaga keanekaragaman hayati di Bumi ini. Pemanfaatan keanekaragaman makhluk hidup bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

 


 

 

 

Tidak ada komentar: